
Torque Converter


Gambar 1
Torque Converter
Fungsi alat tersebut adalah:
1. Memperbesar momen (torque) yang dihasilkan oleh mesin
2. Bekerja sebagai kopling otomatis
3. Meredam getaran yang diakibatkan momen dari mesin
4. Menggerakkan pompa hidrolik
5. Menyalurkan putaran mesin dengan lembut (hentakan kecil)
Prinsip kerja yang di pakai pada torque qonverter dapat diperagakan dengan menggunakan 2 kipas angin yang di antara keduanya diberikan saluran penghubung; kipas A dalam keadaan bekerja (ON) dan kipas B tidak bekerja (OFF). Pada awalnya kipas angin berputar pelan dan akan muncul perbedaan putaran di antara kipas pemutar dan yang diputar, tetapi setelah putaran bertambah kencang, maka putaran kipas B akan menjadi sama dengan kipas A. Hal ini dapat diterangkan dengan menganggap kipas A bertindak sebagai kompresor penyedia udara dan kipas B sebagai turbin yang memanfaatkan aliran udara ipas A sebagai sumber energinya. Konsep dua kipas angin yang dipakai sebagai paraga cara kerja torque converter seperti pada gambar disamping ini

Prinsip Kerja Torque Converter

Torque converter pada prinsipnya berfungsi seperti kopling gesek, yakni menyalurkan daya dan putaran dari mesin ke transmisi, di mana sumber penggerak pada torque converter bergabung pada penyalur fluida yang datang dari pompa oli yang diputar oleh mesin. Putaran mesin sama dengan putaran pompa oli atau putaran impeller shaft karena fly wheel mesin disambung langsung dengan pump impeller, tetapi putaran turbin akan bergantung pada kemampuan oli yang menggerakkan sudu turbin tersebut. Oli tersebut awalnya datang dari pompa oli dan masuk ke impeller, selanjutnya memutar turbin dengan perantara stator blade yang terletak di antara impeller dan turbin.
Kerja Torque Converter
a. Mesin Awal Start
Pada saat mesin awal start, impeller telah berputar namun turbine runner belum berputar karena oli belum mampu menggerakkan turbine runner tersebut. Akan tetapi, setelah beberapa saat turbie runner akan berputar bersama denggan impeller. Bekerjanya turbine runner diakibatkan oleh tekanan oli yang masuk ke sudu turbin melalui stator blade dengan perbedaan sudut yang signifikan. Pada kondisi ini, stator hendak berputar berlawan arah, namun karena stator blade dilengkapi dengan one-way clutch atau flywheel yang porosnya terhubung dengan bodi transmisi , maka stator blade ini tidak dapat berputar. Stator ini mempunyai prinsip kerja seperti fly wheel sepeda: mengunci ke satu arah dan berputar bebas kearah lainya.

Pada saat terjadi perbedaan putaran atau impeller dengan turbine runner yang sangat tinggi, dimana putaran impeller sesuai dengan putaran engine dan turbin berputar lambat, sudut tekan atau alir oli yang dibangun oleh stator ke impeller kembali lagi ke turbine runner sehingga turbine runner mempunyai momen yang sangat besar. Jika pada saat ini handel tranmisi dibuat pada posisi’Parking(P)”, maka torque converter tak mampu menggerakkan mobil karena beban yang berat. Akan tetapi, bila posisi handel dipindahkan ke “ Drive (D)’, maka seketika torque converter bersama stator blade berputar bersama-sama dan searah dengan perputaran mesin. Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa fungsi stator adalah membentuk sudut tekan atau alir oli terhadap impeller dan membangun momen sesuai dengan posisi kerja transmisi serta mencegah agar turbine runner berputar tidak berlawanan arah. Cara kerja torque converter dapat dilihat pada gambar dibawah ini.


a. Mesin Berputar Tinggi
Seiring dengan pedal gas yang semakin dipijak, putaran mesin juga akan semakin tinggi sehingga impeller dan turbin akan berputar bersama-sama. Pada kondisi ini sudut aliran atas tekanan oli antar turbin, stator, impeller membentuk garis lurus. Pada keadaan ini tidak lagi terjadi peningkatan momen pada torque converter sehingga torque converter hanya berfungsi sebagai kopling biasa atau kopling biasa atau kopling hidrolik. Kondisi sudu fluida tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.


Torque converter (pump impeller) diikat pada flywheel mesin dan berputar untuk menggerakkan pompa oli dan input shaft yang nantinya masuk pada planetary gear train .

Gambar 2
Prinsip kerja torque converter
Gambar 3
Torque Converter
Gambar 4
Putaran Torque Converter
Gambar 5
Kerja Torque Converter pada awal start
Gambar 6
Kerja Torque Converter pada putaran tinggi